Minggu, 08 Mei 2011

Pembangunan Pertanian dan Pedesaan



1.      Pertanian di Negara berkembang
Pada umumnya Negara berkembang adalah Negara pertanian, dalam arti bahwa bagian terbesar Produk Domestik Brutonya (PDB) Negara yang bersangkutan, pada umumnya berasal dari sektor pertanian ini. Untuk kelompok negara-negara berkembang berpendapatan rendah pada tahun 1988 persentase bagian sector pertaniannya adalah rata-rata sebesar 33%, di mana pada beberapa Negara diantaranya jauh lebih tinggi lagi, seperti Tanzania 66%, Somalia 62% dan Uganda 72%. Untuk kelompok Negara berkembang berpendapatan menengah adalah rata-rata 12%, padahal pada Negara-negara industry barat adalah rata-rata hanya 5%.
Pertumbuhan sektor pertanian ini di Negara-neraga berkembang selama kurun waktu 1980-1988 adalah relative lambat jika dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti pada Negara berkembang berpendapatan rendah pertumbuhan sektor pertanian hanya 4.4% sedangkan sektor industri 8,7%. Dan pada Negara berkembang berpendapatan menengah pertumbuhan sector pertaniannya hanya 2,7% sedangkan sektor industry 3,5%. Pada dasarnya rendahnya pertumbuhan sektor pertanian terutama disebabkan oleh rendahnya produktivitas pada sektor ini.
Karena produktivitas yang rendah dari sector pertanian di Negara-negara berkembang pada umumnya, maka penduduk yang tergolong miskin di sector ini pada umumnya terdapat di daerah pedesaan. Mereka ini pada umumnya berjuang untuk sekedar dapat bertahan hidup dan dalam kondisi keterbelakangan. Karena itu, apabila tujuan pembangunan pada tahap-tahap awal pembangunan adalah untuk menghapuskan atau memerangi kemiskinan, maka pembangunan harus dimulai dan difokuskan pada daerah pedesaan ini.
Produktivitas yang rendah di sector pertanian ini menurut Todaro terutama disebabkan oleh :
a.    Peralatan yang dipergunakan masih sangat sederhana, sedangkan dibeberapa daerah binatang sebagai tenaga kerja tidak dapat dikerahkan karena merajalelanya hama tanaman di musim panas yang panjang sehingga pekerjaan di lapangan harus dikerjakan secara berhati-hati oleh tenaga manusia.
b.    Cara bercocok tanamnya masih banyak yang berupa peladangan berpindah dan pada lahan yang kurang stabil. Namun cara ini sekarang sudah tidak mungkin dilakukan lagi karena jumlah penduduk yang telah meningkat dengan relative cepat, sedangkan lahan yang tersedia semakin terbatas.
c.    Factor juga yang membatasi peningkatan produktivitas pertanian adalah kekurangan tenaga kerja pada saat-saat sibuk, yakni pada waktu musim tanam dan musim panen.
2.      Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan
Peranan sektor pertanian dalam pembangunan yang utama diantaranya adalah sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan yang berikut :
a.       Sebagian besar penduduk di Negara-negara berkembang memiliki usaha dan menggantungkan hidupnya pada sector pertanian.
b.      Sector pertanian di Negara berkembang merupakan sumber utama untuk pemenuhan kebutuhan pokok terutama pangan.
c.       Sector pertanian merupakan sumber atau penyedia input tenaga kerja yang sangat besar untuk menunjang pembangunan sektor-sektor lainnya terutama industry.
d.      Sector pertanian dapat juga berperan sebagai sumber dana dan daya yang utama dalam menggerakkan dan memacu pertumbuhan ekonomi di sebagian besar Negara berkembang.
Sector pertanian merupakan pasar yang potensial bagi hasil output sector modern di perkotaan yang ditumbuhkembangkan

Tidak ada komentar: