Selasa, 26 September 2023

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

 RANGKUMAN

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Jawaban: Filosofi Pratap Triloka mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin. Filosofi Pratap Triloka terdiri dari tiga semboyan yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Pratap triloka yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara mengajarkan kepada kita bahwa pengambilan keputusan sebagai pemimpin harus menyadari di mana posisi kita saat ini.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Jawaban: Nilai nilai yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh dalam prinsip prinsip yang kita ambil dalam decision making. Nilai nilai tersebut adalah sesuatu yang kita percayai atau yakini dan sudah menjadi bagian yang melekat dalam diri kita menjadi sebuah kepribadian maupun prinsip hidup. Nilai nilai tersebut jelas ikut membentuk bagaimana kita berpikir dan menilai segala sesuatu termasuk dalam proses pengambilan suatu keputusan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Jawaban: Materi pengambilan keputusan yang saya terima dalam kegiatan coaching sangatlah memberi pencerahan yang berarti bagi saya, khususnya dalam pengujian pengambilan keputusan yang saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Saya belajar bahwa dalam mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin, kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Selasa, 18 Juli 2023

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.4: KESIMPULAN DAN REFLEKSI

 

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.4

KESIMPULAN DAN REFLEKSI

Oleh: Siti Anisah Nayyiroh, S.Pd

CGP Angkatan 08 Kelas 073 A

PANDUAN TUGAS

A.  Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan  sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak,  serta Visi Guru Penggerak.

Jawaban:

Budaya positif di sekolah sangatlah penting untuk mengembangkan karakter murid yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Membangun budaya positif di sekolah merupakan salah satu wujud dari upaya guru untuk melaksanakan pendidikan yang berpihak yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Guru harus mampu berperan sebagai pemimpin yang baik dalam pembelajaran sehingga dapat menerapkan prakarsa perubahan sesuai visi atau nilai nilai kebajikan yang telah disepakati, sehingga budaya positif sebagai bentuk pendidikan yang berpihak pada murid dapat terlaksana dengan baik.

Selasa, 25 Agustus 2020

MATERI BAHASA INGGRIS KELAS 7 SMP TENTANG GREETINGS AND LEAVETAKINGS

 

CHAPTER 1

GREETINGS AND  LEAVE TAKING EXPRESSION


1.Greeting (Ungkapan Salam)

Ungkapan salam dibagi menjadi 2 yaitu Formal dan Informal Greeting. Formal greeting biasanya digunakan pada situasi resmi formal atau belum familiar sedangkan Informal Greeting digunakan pada situasi santai, biasanya sudah familiar atau kenal dengan lawan bicara dan tidak resmi.

Formal Greetings

 Good morning (Selamat Pagi)

Good afternoon (Selamat Siang)

Good evening (Selamat Sore)

Good night (Selamat Malam)

Senin, 15 Juli 2013

Exercises of Recount Text

After reading the materials about recount posted in the previous edition. Now, it is the time for you to have an exercise so you can measure you understanding about recount.

A. Read the passage below!

Meeting A Star

On Saturday morning at 9:30, I was walking down Sunda Street, looking for a record store.
A man stopped me and asked me the way to the Hyatt Hotel. I wasn't sure exactly where it was, but I walked with him to the end of Sunda Street. He was very friendly, and his face looked so familiar.

Materials About Recount Text

Hai everyone, how are you? I am Anis. Nice to see you blogging linguaspehereus here. In this nice occasion, i want to share a material about recount text. Have you ever learned this in your school? I guess some of you have done it, right? Or maybe you are still in the progress of learning it and need some simple useful information about recount text. Read the following Materials About Recount Text  below and let’s have a nice discussion here.


1. Definition of recount text

Recount is a text which retells events or experiences in the past. Its purpose is either to inform or to entertain the audience. There is no complication among the participants and that differentiates from narrative