Minggu, 22 Mei 2011

Analysing Implicature in A Dialog of Bahwa Cinta Itu Ada The Movie


A dialog from ‘Bahwa Cinta Itu Ada’ The Movie.
Suatu siang di kampus ITB, para anak muda berbaris untuk registrasi penerimaan mahasiswa baru di tahun ajaran baru, Seorang laki-laki bernama Poltak berpura-pura mengambil pena yang jatuh di tanah untuk menyerobot barisan. Ia mendekati seorang gadis manis yang sedang asyik mengisi form pendaftaran.
Part 1
Poltak    : “Namaku Poltak. Poltak Saut Hutabarat. Asal Pematang Siantar. Masih keluarga dekat dengan Adam Malik, wakil presiden Republik Indonesia.” Ia mengenalkan diri pada si gadis sambil mengambil kesempatan untuk memajukan urutan  antriannya.
Pria Bertopi        :  “Hei-hei..ada orang nehh…”
Poltak            : “Apa seh kau??” (ia menatap sebal ke si pria bertopi)
Giliran si pria bertopi memperkenalkan diri ke gadis itu
Pria Bertopi        : “Saya Fuad dari Surabaya, ”
Si gadis cuek aja, tetap asyik dengan formulirnya.
Pria bertopi    : “Mahmoud Fuad Juriatno lengkapnya. Tonggoe Bung Tomo dan para pahlawan yang menurunkan bendera di Hotel Oranye.” Ia lalu menyodorkan tangan untuk berjabat
Si gadis menyambut uluran tangan dan berjabat dengan si Fuad, pria bertopi dari Surabaya tadi. Setelah aksi si Fuad, giliran seorang pria berkacamata tebal mendatangi si gadis tersebut.
________________________________________________________________________
Part 2
Pria berkaca mata    : “Gun..Gun….Gunarakan, dari USA.” (Ia memperkenalkan diri)
Beni            : “Wah, lu dari USA? (Pronounced ju-es-ei)
Gunar            : “yu-es-ak!!??”
Beni            : “eh, iya Ju Es Ei??”
Gunar            : “Urang Sunda Asliii…” (tertawa cekikikan)
Beni            : “iyaah, terserah deh…
    Hai.. Beni rozali, dari jakarta.” (berkenalan dengan si gadis)
Si gadis hanya memandang sepintas, lalu kembali asyik dengan formulirnya.
Fuad            : “Wah,  Jakartaaaa. .” (seakan kagum karena ketemu orang Jakarta)
________________________________________________________________________
Part 3
Fuad lalu berdehem sambil melihat ke arah laki-laki berbaju resmi ala kantor yang berdiri tak jauh dari kerumunan mereka. Si laki-laki yang lagi diam saja baru paham maksud Si Fuad setelah didehem tiga kali. Si laki-laki itu bernama Slamet.
Slamet    : “Ssss,, saya Slamet, Slamet Hartono dari Trenggale.” (Ia menunjukkan a clumsy expression in his introduction)
Fuad            : “Wuiiihh, Keturunane Empu Sendhok iki, ” (Fuad tertawa)
Poltak menimpali    : “Antik!?.” (Sambil tertawa juga)
Slamet hanya diam saja melihat tingkah mereka. Saat itu Slamet mengantri sambil membawa dua kardus berlapis koran yang ditali dengan raffia.
Gunar            : “Mau daftar atau mau transmigasi neh??, hey, hey, hehehe. . .”
Yang lainnya pun tertawa.
________________________________________________________________________
Part 4
Poltak menanyai si gadis: “Kau pasti Jennifer Miles kan? Yang main di film plastian itu kan?”
Si gadis        : “Aku Ria dari Padang. Ria Marcelina.”
Poltak    : “Orang seberang? Sama kita. (tersenyum)  Kapan kau datang? Naik bus apa kau ke sini?”
Ria            : “Garuda.” (masih tetap cuek)
Poltak            : “Mana ada bis lintas Sumatera yang namanya Garuda?” (tertawa)
Fuad    : “Tak, kuwi pesawat,Tak. Udhuk bis Garudha. Aku yo kampungan tapi enggak ndheso koyo kowe."

______________Thank You and Happy Analyzing______

Kita ngumpul kapan? Ntar kalo ngumpul, tolong udah bawa hasil analisis masing-masing yah..ntar tinggal ditambal kurang-kurangnya ajah.
Adapun bagian masing2:
Part 1: semua analisis dhewe-dhewe sek, engko ketemu digabung. Part 2: Badrul kamal As Salimi. Part 3: Yessiana El Mufidah. Part 4: Siti Anisah Nayyiroh.
Silahkan  mengajukan enaknya kapan? Sepertinya aku prefer hari Senin, kalau malam aku nggak bisa.
________________________________________________________________________

Tidak ada komentar: