BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknologi Pembelajaran
Rumusan tentang pengertian teknologi pembelajaran telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan teknologi pembelajaran itu sendiri. Pengertian teknologi pembelajaran berkembang sebagai akibat dari meningkatnya tuntutan terhadap pendidikan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara konvensional, dan dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan peluang atau alternatif baru. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi tentang teknologi pembelajaran yang memilki pengaruh terhadap perkembangan teknologi pembelajaran.
a. Definisi Commission on instruction technology (CIT) 1970
Teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan pembelajaran khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang mengguanakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat berlangsung secara efektif.
Dengan mencantumkan istilah tujuan pembelajaran khusus, tampaknya rumusan tersebut berusaha mengakomodasi pengaruh pemikiran B.F. Skinner (salah satu tokoh psikologi behaviorisme) dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut memandang pentingnya penelitian tentang metode dan tekhnik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus.
b. Definisi Silber 1970.
Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, design, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, dan pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, tekhnik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematis, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
c. Definisi MacKenzie Eraut 1971
Teknologi pendidikan merupakan suatu study yang sistematis mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai.
d. Definisi AECT 1972
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang garapan yang berkepentingan dengan menfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematis dalam: identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin ilmu atau bidang garapan; 2. Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan; 3. Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah: a. Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; b. Untuk meningkatkan kinerja; 4.menggunakan pendekatan sistematis (holistik atau menyeluruh); 5. Kawasan teknologi pembelajaran dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasai, dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar; 6. Teknologi pembelajaran tidak hanya terbatas dalam lingkup persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dan lain-lain) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja; 7. Teknologi diartikan secara luas, bukan hanya teknologi fisik, tetapi juga teknologi lunak.
Berdasarkan beberapa devinisi teknologi pembelajaran di atas, tampaknya dari waktu ke waktu teknologi pembelajaran mengalami proses “metamorfosa”menuju penyempurnaan. Teknologi pembelajaran pada awalnya hanya dipandang sebagai alat berubah ke sistem yang lebih luas, dari hanya yang berorientasi pada praktik menuju ke teori dan praktik, dari produk menuju proses dan produk dan kemudian melalui pembelajaran evolusionernya saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang kajian, program study dan profesi.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta disiplin ilmu lainnya yang relevan maka tidak mustahil kedepannya teknologi pembelajaran akan semakin berkembang dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu, program studi, dan profesi yang dapat berperan dalam memecahkan masalah-masalah belajar dan pembelajaran.
Kendati demikian, harus diakui perkembangan bidang dan profesi teknologi pembelajaran di indonesia hingga saat ini bisa dikatakan belum optimal, baik dalam bidang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, maupun evaluasinya. Kiranya masih dibutuhkan usaha perjuangan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait dengan teknologi pembelajara, baik dari kalangan akademisi, peneliti maupun praktisi.
Dengan demikian, konsekwensinya terletak pada sumber daya manusia(SDM) yang mengelola pendidikan harus memiliki kemampuan akademis dan profesional yang handal untuk mengembangkan dan/mengaplikasikan teknologi pembelajaran agar penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih berkualitas, efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknologi Pembelajaran
Rumusan tentang pengertian teknologi pembelajaran telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan teknologi pembelajaran itu sendiri. Pengertian teknologi pembelajaran berkembang sebagai akibat dari meningkatnya tuntutan terhadap pendidikan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara konvensional, dan dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan peluang atau alternatif baru. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi tentang teknologi pembelajaran yang memilki pengaruh terhadap perkembangan teknologi pembelajaran.
a. Definisi Commission on instruction technology (CIT) 1970
Teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan pembelajaran khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang mengguanakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat berlangsung secara efektif.
Dengan mencantumkan istilah tujuan pembelajaran khusus, tampaknya rumusan tersebut berusaha mengakomodasi pengaruh pemikiran B.F. Skinner (salah satu tokoh psikologi behaviorisme) dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut memandang pentingnya penelitian tentang metode dan tekhnik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus.
b. Definisi Silber 1970.
Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, design, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, dan pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, tekhnik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematis, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
c. Definisi MacKenzie Eraut 1971
Teknologi pendidikan merupakan suatu study yang sistematis mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai.
d. Definisi AECT 1972
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang garapan yang berkepentingan dengan menfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematis dalam: identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin ilmu atau bidang garapan; 2. Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan; 3. Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah: a. Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; b. Untuk meningkatkan kinerja; 4.menggunakan pendekatan sistematis (holistik atau menyeluruh); 5. Kawasan teknologi pembelajaran dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasai, dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar; 6. Teknologi pembelajaran tidak hanya terbatas dalam lingkup persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dan lain-lain) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja; 7. Teknologi diartikan secara luas, bukan hanya teknologi fisik, tetapi juga teknologi lunak.
Berdasarkan beberapa devinisi teknologi pembelajaran di atas, tampaknya dari waktu ke waktu teknologi pembelajaran mengalami proses “metamorfosa”menuju penyempurnaan. Teknologi pembelajaran pada awalnya hanya dipandang sebagai alat berubah ke sistem yang lebih luas, dari hanya yang berorientasi pada praktik menuju ke teori dan praktik, dari produk menuju proses dan produk dan kemudian melalui pembelajaran evolusionernya saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang kajian, program study dan profesi.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta disiplin ilmu lainnya yang relevan maka tidak mustahil kedepannya teknologi pembelajaran akan semakin berkembang dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu, program studi, dan profesi yang dapat berperan dalam memecahkan masalah-masalah belajar dan pembelajaran.
Kendati demikian, harus diakui perkembangan bidang dan profesi teknologi pembelajaran di indonesia hingga saat ini bisa dikatakan belum optimal, baik dalam bidang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, maupun evaluasinya. Kiranya masih dibutuhkan usaha perjuangan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait dengan teknologi pembelajara, baik dari kalangan akademisi, peneliti maupun praktisi.
Dengan demikian, konsekwensinya terletak pada sumber daya manusia(SDM) yang mengelola pendidikan harus memiliki kemampuan akademis dan profesional yang handal untuk mengembangkan dan/mengaplikasikan teknologi pembelajaran agar penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih berkualitas, efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar