Learning style itu adalah sebuah hak dimana setiap individu bebas melakukannya. Entah style yang digunakan berupa Autonomous learning, yang menekankan pada keingin pribadi untuk belajar sendiri dan tak mau bergabung dengan yang lain atau yang selanjutnya dikenal dengan Grouping learning, belajar secara berkelompok atau kolektif.
Selain itu, masih ada model belajar yang bersifat Visual learning Audio learning. Pada Visual learning, mereka lebih suka belajar secara langsung melalui gambar-gambar yang ditampilkan. Biasanya ini diterapkan unuk anak-anak yang masih baru belajar membaca. Audio learning disini adalah belajar hanya dengan mendengarkan. Kemapuan listening anak ini lebih dominan daripada readingnya.
Karena belajar adalah sebuah kewajiban yang bersifat fardhu ‘ain bagi setiap pelajar, maka hal ini seharusnya tidak boleh ditinggalkan. Kedudukannya sama dengan sholat dalam islam. Akan sangat aneh kalau ada pelajar baik tingkat SD, SMP, SMA atau bahkan Univesitas yang tidak mau belajar. Sesungguhnya ia telah melakukan dosa besar.
Namun demikian, tidak ada paksaan dalam belajar. Tidak boleh memaksakan kehendak peribadi diatas haak orang lain. Setiap pelajar memilki hak untuk belajar dengan cara mereka sendiri. Ada banyak style yuang dapat mereka lakukan, bisa autonomous, group, atau yana lainnya. Yang penting adalah merak tidak meninggalkan kewajibannya.
Semuanya harus dimulai dengan minat. Adanya minat untuk belajar akan membawa pada cara seseorang belajar. Cara belajarnya (yang meliputi keseriusan dan ketekunan) kemudian akan menentukan hasil dari apa yang dipelajari. Tapi lagi-lagi belum ada pakem khusus yang membatasi definisi belajar. Sehingga kalian bebas mendefinisikannya yang terpenting adalah tidak oudarnya minat untuk terus belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar